
Baru saja menekuni digital marketing, siapa yang masih bingung dengan cara riset keyword SEO? Mungkin terasa gampang-susah bagi sebagian orang, karena riset keyword di Google harus memilih kata-kata yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan audiens. Itulah mengapa, proses ini perlu Anda perlu Anda lakukan matang-matang sebelum menulis konten.
Oiya, bagi yang belum tahu, SEO (Search Engine Optimization) adalah upaya meningkatkan peringkat situs di hasil pencarian seperti Google untuk menarik lebih banyak pengunjung secara gratis. Untuk mendukung artikel Anda tampil di pencarian, terdapat beberapa aspek penting SEO diantaranya pemilihan kata kunci, optimasi konten, dan kecepatan serta responsivitas website. Selain itu, struktur URL, metadata, dan tautan masuk (backlink).
Pada artikel ini, Layana.ID akan membahas cara riset keyword SEO agar menjadi nomor satu di Google. Simak baik-baik, yuk!
Cara Riset Keyword SEO
Setiap hari, jutaan orang mengandalkan mesin pencari dengan mengetikkan kata kunci tertentu untuk mencari produk, layanan, atau informasi yang mereka butuhkan. Itulah mengapa, Anda perlu memperhatikan keyword SEO agar dapat tampil di halaman pertama. Berikut adalah beberapa cara mencari keyword yang tepat.
Tentu! Berikut adalah versi detail dari poin-poin riset keyword dalam bentuk paragraf (kecuali langkah-langkah tetap ditulis sebagai poin):
1. Gunakan Google Keyword Planner
Google Keyword Planner adalah salah satu alat riset kata kunci gratis dari Google yang sangat banyak digunakan oleh para praktisi SEO dan digital marketer. Tool ini memungkinkan kamu untuk menemukan berbagai ide keyword berdasarkan produk, layanan, atau topik tertentu yang relevan dengan niche website-mu. Keunggulan utama dari Google Keyword Planner adalah kemampuannya menyajikan data volume pencarian bulanan, tingkat persaingan (rendah, sedang, atau tinggi), serta memberikan saran keyword baru yang bisa kamu jadikan bahan strategi konten.
Untuk menggunakannya, kamu hanya perlu memiliki akun Google Ads, namun tidak wajib menjalankan iklan berbayar. Setelah login, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
- Masuk ke ads.google.com dan login dengan akun Google.
- Klik menu “Tools & Settings” lalu pilih “Keyword Planner”.
- Gunakan opsi “Discover new keywords” untuk mencari ide keyword berdasarkan kata atau URL.
- Analisis data yang muncul, termasuk volume pencarian dan tingkat kompetisi.
2. Manfaatkan Google Suggest dan Related Searches
Google Suggest (juga dikenal sebagai Google Autocomplete) adalah fitur otomatis yang muncul saat kamu mulai mengetik di kolom pencarian Google. Fitur ini memberikan saran berdasarkan pencarian populer yang dilakukan oleh pengguna lain. Dengan menggunakan Google Suggest, kamu bisa menemukan keyword turunan atau variasi yang lebih panjang dari keyword utama, yang biasanya memiliki tingkat persaingan lebih rendah namun tetap relevan.
Selain itu, bagian “Searches related to…” yang muncul di bagian bawah halaman hasil pencarian juga sangat berguna. Di sana, Google menampilkan kata kunci tambahan yang berkaitan dengan keyword yang kamu cari. Keyword ini dapat kamu jadikan sebagai bahan untuk membuat konten pendukung, mengoptimasi long-tail keyword, atau memperluas cakupan topik di website kamu.
3. Analisis Kompetitor
Salah satu cara paling efektif dalam riset keyword adalah dengan menganalisis kompetitor. Jika website kompetitor sudah lebih dulu mendapatkan peringkat tinggi di Google, artinya mereka kemungkinan besar telah menggunakan keyword yang relevan dan terbukti berhasil menarik trafik. Dengan menggunakan tools seperti Ubersuggest, Ahrefs, atau SEMrush, kamu bisa mengetahui kata kunci apa saja yang mendatangkan trafik ke website kompetitor, termasuk halaman mana yang paling banyak dikunjungi.
Melalui analisis ini, kamu tidak hanya mendapatkan inspirasi keyword, tetapi juga bisa memahami strategi konten kompetitor, celah yang bisa kamu isi, dan bahkan membuat konten yang lebih baik dan lebih lengkap daripada mereka.
4. Gunakan Tools Gratis dan Berbayar Lainnya
Selain Google Keyword Planner, masih banyak tools lain yang bisa membantu kamu dalam riset keyword, baik yang gratis maupun berbayar. Misalnya, Ubersuggest menyediakan data keyword lengkap termasuk volume pencarian, tingkat kesulitan SEO, dan ide konten. SEMrush dan Ahrefs menawarkan fitur lebih dalam seperti keyword gap analysis dan analisis trafik organik. Moz juga cukup populer karena memiliki fitur Keyword Explorer yang intuitif dan mudah digunakan.
Setiap tool memiliki kelebihan dan kekurangan. Tools gratis cocok untuk pemula atau website kecil, namun data yang disediakan seringkali terbatas. Sementara tools berbayar menawarkan data yang lebih akurat dan fitur lanjutan, tetapi membutuhkan biaya langganan yang tidak sedikit. Pilihlah tools sesuai dengan kebutuhan dan anggaranmu.
5. Fokus pada Long-Tail Keyword
Long-tail keyword adalah frasa pencarian yang lebih panjang dan spesifik, biasanya terdiri dari tiga kata atau lebih. Meskipun volume pencariannya lebih rendah dibandingkan keyword umum, long-tail keyword cenderung memiliki persaingan yang lebih rendah dan tingkat konversi yang lebih tinggi. Hal ini karena pencarian dengan long-tail keyword menunjukkan maksud yang lebih jelas dan spesifik dari pengguna.
Misalnya, dibandingkan hanya menargetkan kata kunci “sepatu lari”, kamu bisa menggunakan long-tail keyword seperti “sepatu lari untuk pemula pria” atau “sepatu lari terbaik di bawah 500 ribu”. Dengan menargetkan keyword seperti ini, kamu dapat menjangkau audiens yang lebih tertarget dan meningkatkan peluang muncul di peringkat atas Google.
6. Perhatikan Search Intent
Search intent atau maksud pencarian adalah tujuan sebenarnya dari pengguna saat mengetikkan suatu keyword. Memahami search intent sangat penting dalam SEO karena kamu perlu memastikan konten yang kamu buat sesuai dengan apa yang benar-benar dicari pengguna. Secara umum, search intent dibagi menjadi tiga: informasional (mencari pengetahuan), navigasional (mencari website tertentu), dan transaksional (berniat membeli atau melakukan tindakan spesifik).
Sebagai contoh, seseorang yang mencari “cara membuat blog gratis” memiliki intent informasional, sementara pencarian seperti “daftar harga hosting murah” bersifat transaksional. Dengan menyesuaikan konten berdasarkan search intent, kamu dapat meningkatkan relevansi, pengalaman pengguna, dan peluang konversi.
Baca Juga: Apa Itu E-A-T dalam SEO? Kenali Pentingnya di sini
7. Evaluasi dan Update Secara Berkala
Keyword bukanlah sesuatu yang statis. Tren pencarian bisa berubah seiring waktu, entah karena musim, peristiwa tertentu, atau perubahan perilaku pengguna. Oleh karena itu, penting untuk secara rutin mengevaluasi performa keyword yang kamu gunakan. Apakah keyword tersebut masih relevan? Apakah trafiknya naik atau turun?
Gunakan tools analitik seperti Google Search Console atau Google Analytics untuk memantau performa kata kunci, halaman mana yang mengalami penurunan, dan keyword baru apa yang mulai muncul. Dengan melakukan evaluasi berkala, kamu bisa menyesuaikan strategi konten dan tetap kompetitif di hasil pencarian Google.
Rekomendasi Digital Marketing di Jogja
Di era digital seperti sekarang, memiliki strategi digital marketing sangat penting, termasuk menentukan agency yang melayani jasa SEO website management. Anda dapat menemukan layanan digital marketing di Jogja yang harganya cukup bersahabat.
Salah satu rekomendasi jasa digital marketing sekaligus software house terbaik di Jogja adalah layana.id. Tim profesional di layana.id berpengalaman dalam menangani berbagai kebutuhan pemasaran digital, mulai dari SEO (Search Engine Optimization), iklan digital (Google Ads, Meta Ads), manajemen media sosial, hingga pembuatan website yang terintegrasi.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan konsultasi gratis sekarang via WhatsApp atau kunjungi Instagram kami di @layana.id ya!
Baca Juga: 7 Kesalahan SEO Website yang Harus Dihindari