Press ESC to close

Studi Kasus: Sukses Implementasi ERP di Industri Peternakan Ayam

Mengapa Peternakan Ayam Butuh Sistem ERP?

Industri peternakan ayam di Indonesia menghadapi berbagai tantangan operasional, mulai dari pencatatan stok pakan, pengelolaan kandang, pengawasan kesehatan ternak, hingga distribusi produk akhir. Ketika skala usaha mulai membesar, pengelolaan manual—baik dengan buku catatan maupun Excel—menjadi tidak cukup lagi.

Enterprise Resource Planning (ERP) hadir sebagai solusi menyeluruh yang mampu mengintegrasikan seluruh proses bisnis dalam satu sistem. Dengan ERP, pemilik usaha peternakan ayam dapat:

  • Memantau persediaan pakan dan vitamin secara real-time
  • Mengelola siklus hidup ayam (dari DOC hingga panen)
  • Mencatat kesehatan dan vaksinasi ternak
  • Mengoptimalkan logistik dan distribusi hasil panen
  • Mendapatkan laporan keuangan otomatis dan akurat

Studi Kasus: Peternakan Ayam “Sentosa Farm”

Profil Klien
Sentosa Farm adalah peternakan ayam broiler dengan kapasitas 100.000 ekor per siklus, berlokasi di Jawa Tengah. Sebelum menggunakan ERP, mereka mengalami:

  • Kehilangan data akibat pencatatan manual
  • Kesulitan melacak performa kandang secara individual
  • Tidak adanya laporan keuangan real-time
  • Overbudget pada pengeluaran pakan

Tahapan Implementasi ERP di Sentosa Farm

1. Analisis Proses Bisnis

Tim LayanaID melakukan mapping seluruh alur kerja Sentosa Farm, mulai dari pembelian bibit ayam (DOC), manajemen kandang, hingga pengiriman ke distributor.

2. Kustomisasi Modul ERP

Berdasarkan analisis tersebut, ERP dikustomisasi dengan modul-modul:

  • Manajemen Kandang: Memantau data harian per kandang (jumlah ayam, suhu, mortalitas)
  • Inventori Pakan & Obat: Stok otomatis berkurang saat pemakaian dicatat
  • Kesehatan & Vaksinasi: Riwayat medis ayam dicatat per batch
  • Keuangan & Biaya Produksi: Menghitung total biaya per siklus

3. Pelatihan Tim

Karyawan di bagian kandang, gudang, dan administrasi diberikan pelatihan langsung menggunakan sistem. Simulasi kasus nyata dilakukan agar tim cepat beradaptasi.

4. Go-Live dan Evaluasi

ERP mulai dioperasikan penuh dalam waktu 2 bulan setelah inisiasi. Evaluasi dilakukan setiap minggu selama 3 bulan pertama untuk optimalisasi fitur.

Hasil yang Diperoleh Sentosa Farm

🔹 Efisiensi Operasional Meningkat

Waktu pelaporan mingguan yang sebelumnya memakan 2 hari kini hanya perlu 2 jam. Semua data sudah terpusat dan otomatis.

🔹 Penghematan Biaya Pakan hingga 12%

Dengan pemantauan real-time, overfeeding dan kelebihan stok pakan bisa diminimalisir.

🔹 Transparansi Keuangan

Laporan keuangan dan laporan per siklus produksi dapat diakses secara langsung oleh pemilik melalui dashboard.

🔹 Skala Bisnis Lebih Cepat

Setelah 6 bulan menggunakan ERP, Sentosa Farm membuka 2 kandang baru karena kepercayaan investor meningkat berkat sistem yang lebih tertata.

Kunci Keberhasilan Implementasi ERP

1. Dukungan Manajemen

Pimpinan Sentosa Farm aktif terlibat dalam setiap tahap implementasi, memastikan keputusan strategis bisa diambil cepat.

2. Kustomisasi Sesuai Kebutuhan

ERP bukan sistem siap pakai, tapi harus disesuaikan dengan alur bisnis. LayanaID mengembangkan modul khusus untuk kebutuhan peternakan.

3. Pendampingan Pasca Go-Live

Support dari tim IT LayanaID berjalan selama minimal 6 bulan pasca implementasi, termasuk maintenance dan pengembangan fitur baru.

Apakah Bisnis Peternakan Anda Siap Digital?

ERP bukan hanya untuk perusahaan besar. Usaha peternakan skala menengah sekalipun bisa mendapatkan manfaat besar dari sistem digital yang terintegrasi. Jika Anda mengelola ribuan ekor ayam, sudah saatnya mempertimbangkan transformasi digital.


🚀 Ingin ngobrol lebih lanjut soal digitalisasi peternakan?

Silakan hubungi langsung:
📱 Zar – +62 882-1664-5710

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *