
Di era kompetitif seperti sekarang, perusahaan dituntut untuk lebih cepat, presisi, dan efisien. Namun, banyak organisasi masih terjebak pada sistem manual—penuh kertas, data tercecer, dan laporan lambat. Padahal, transformasi digital bisa memberikan dampak besar terhadap efisiensi bisnis.
Pertanyaannya, bagaimana cara menghitung efisiensi perusahaan ketika beralih ke sistem digital? Apakah benar digitalisasi hanya sekadar tren, atau memang bisa dibuktikan dengan angka yang konkret?
Artikel ini akan membahas cara praktis menghitung efisiensi, faktor yang harus diperhatikan, hingga contoh perhitungan ROI digitalisasi di berbagai sektor bisnis.
Mengapa Efisiensi Jadi Indikator Utama
Efisiensi bukan hanya soal hemat biaya, tapi juga soal:
- Kecepatan proses kerja
- Pengurangan kesalahan
- Transparansi data
- Optimalisasi sumber daya
Dengan menghitung efisiensi, perusahaan dapat melihat apakah investasi digitalisasi benar-benar memberikan dampak nyata.
Komponen Efisiensi yang Bisa Dihitung
Ada beberapa indikator yang bisa dijadikan acuan:
1. Efisiensi Waktu
- Berapa jam kerja yang bisa dihemat dengan sistem digital?
- Misalnya, approval dokumen manual butuh 3 hari → dengan e-sign, hanya 1 jam.
2. Efisiensi Biaya Operasional
- Pengurangan biaya kertas, tinta, penyimpanan fisik, hingga ongkos kurir.
- Digitalisasi dokumen bisa menghemat hingga 60% biaya administrasi.
3. Efisiensi Tenaga Kerja
- Pekerjaan repetitif bisa diotomasi (misalnya input data, laporan bulanan).
- SDM bisa dialihkan ke tugas strategis yang lebih bernilai.
4. Efisiensi Data & Keamanan
- Sistem digital mengurangi risiko kehilangan dokumen, manipulasi data, atau fraud.
Rumus Menghitung Efisiensi
Secara umum:
Efisiensi = (Kondisi Sebelum – Kondisi Sesudah) / Kondisi Sebelum x 100%
Contoh:
Sebelum digitalisasi, proses payroll butuh 5 staf x 8 jam = 40 jam kerja.
Setelah pakai HRIS, cukup 1 staf x 4 jam = 4 jam kerja.
Efisiensi waktu = (40 – 4) / 40 x 100% = 90%
Studi Kasus Perhitungan Efisiensi
Bisnis Distribusi
- Biaya manual administrasi bulanan: Rp 100 juta
- Setelah digitalisasi ERP: Rp 60 juta
- Efisiensi biaya = 40%
Perusahaan Jasa Keuangan
- Proses verifikasi dokumen manual: 3 hari
- Dengan sistem digital onboarding: 1 jam
- Efisiensi waktu = >95%
Perusahaan Manufaktur
- Kesalahan input stok manual: 15% dari total transaksi
- Dengan sistem barcode & ERP: turun jadi 2%
- Efisiensi error = 86%
Manfaat Lain yang Sulit Diukur Tapi Penting
- Kepuasan pelanggan meningkat: layanan lebih cepat, lebih akurat.
- Kepuasan karyawan meningkat: kerja lebih mudah, tidak repetitif.
- Skalabilitas bisnis: sistem digital siap tumbuh seiring ekspansi perusahaan.
Kesimpulan
Cara hitung efisiensi perusahaan saat beralih ke sistem digital harus melibatkan berbagai faktor: waktu, biaya, tenaga kerja, dan data. Dengan perhitungan yang objektif, perusahaan bisa melihat ROI digitalisasi secara jelas dan meyakinkan.
Digitalisasi bukan hanya soal mengikuti tren, tapi strategi nyata untuk meningkatkan daya saing bisnis.
Hubungi Kami
📌 Website: https://layana.id
📱 WhatsApp: 6281804251557
📄 Company Profile: Download PDF
Ikuti kami untuk insight lainnya:
- Instagram: @layana.id_
- LinkedIn: Layana ID
- YouTube: Layana ID
